Diduga Proyek BWSS Syarat Bermasalah,Penyataan Pengawas Dari BWSS Dan Konsultan Simpang Siur
LENSAPUBLIKASI, TANJAB BARAT. Proyek pembangunan pengambilan air baku yang dikucurkan oleh Pemerintah pusat melalui kegiatan BWSS Vl Propinsi Jambi yang tesebar di berapa titik kabupaten Tanjung Jabung Barat diduga sarat bermasalah.
Berdasarkan data yang dihimpun ,sedikitnya ada 8 titik proyek serupa di bangun dengan anggaran sekitar Rp 8 Milyar,ironisnya dari berapa titik yang dibangun kondisinya telah mengalami kerusakan.diantaranya di lokasi dataran Pinang,Kecamatan Kuala Betara,Desa Kampung Baru, Kecamatan Betara dan di Kelurahan Tungkal 5 Kecamatan Seberang Kota.
proyek yang menelan anggaran Milyaran ini belum lama rampung dikerjakan oleh CV Sentral Tampines,pada Desember 2019 lalu.
Kini hasil mutu dan kwalitas proyek yang telah dilaksanakan oleh CV Sentral Tampines ini menjadi sorotan dan keluhan masyarakat.lantaran hasil pekerjaanya dinilai masyarakat diduga asal jadi dan tidak profesional.
Masyarakat menuding pihak kontraktor ingin mencari untung banyak dan tidak profesionalnya pihak kosultan pengawas dalam melakukan pengawassan,hingga diduga kuat ada aroma kangkalikong dalam proyek ini melihat dari hasil pekerjaan.
Seperti disampaikan Razak warga rt .06 Kelurahan Tungkal lima ini dengan tegas mengatakan sangat kecewa dan menyesal telah mehibahkan tanah 10x10 untuk lokasi pembangunan,"mubazir saja saya mehibahkan tanah,kalau tau seperti ini pekerjaanya tidak mau saya hibahkan tanah."kesalnya.
Tujuan saya hibahkan tanah agar pembangunan dapat betul-betul bermanfaat oleh warga,ini malah sebaliknya menjadi kekecewaan.
Saya beharap kepada semua aparat hukum terkait untuk buka mata dan telingga dan respon atas pemberitaan melalui sejumlah awak media.
kita berharap proyek ini diusut,agar program mulia pemerintah ini tepat sasaran dan tidak mubazir begitu saja.selain itu biar ada soktrapi terhadap pihak-pihak terkait yang ikut terlibat dalam proyek ini."tegasnya.
Terpisah Agus selaku pengawas dari BWSS Propinsi Jambi saat dihubungi via telepon seluler mengakui adanya kerusakan yang terjadi. "Memang benar ada kerusakan di beberapa titik lokasi dan kami sudah menyurati pihak penyedia jasa dua kali dan informasinya mereka sudah bergerak memperbaikinya.
Mungkin saja untuk di TUNGKAL 5 belum tersentuh karena pihak rekanan sedang melakukan perbaikan di daerah Kampung Baru Kecamatan Betara."ujarnya.
Disingung Terkait kerusakan dibeberapa tempat,Agus bilang bahwa semua pekerjaan itu masih dalam tahap pemeliharaan.Jika memang nantinya pihak penyedia jasa tidak ada itikad baik untuk memperbaikinya ,maka dari BWSS yang akan memperbaiki,"terang Agus.
Anehnya penyataa Agus selaku pengawas bahwa pekerjaan masih dalam tahap pemeliharaan,berbeda dengan pernyataan konsultan pengawas, Basuki sebut bahwa pekerjaan telah selesai.
"Saya tidak mengawasinya lagi,karena masa pekerjaanya sudah selesai.
tidak senadanya penyataan kedua pihak ini hingga menimbukan pertanyaan. dugaan aroma penyimpanganpun semakin terhendus.buktinya saat di sentil soal anggaran per satu unitnya Agus dan Basuki engan komentar.
Agus,hanya menjelaskan secara global bahwa pagu anggaranya Rp.8 Miliyar untuk 8 titik,jika mau menanyakan soal besar anggaran satu unitnya baiknya datang saja ke kantor,karena hal ini meyangkut adminitrasi."kilah Agus.(a.fidal )
0 Response
Post a Comment